ROUTER

assalamuallaikum wr wb, kali ini saya akan memposting tentang ROUTER
simak dengan baik yaa kawan....


Router
Router adalah perangkat antara yang dapat digunakan untuk
menghubungkan dua jaringan lokal yang mempunyai protokol sama pada
lapisan jaringan OSI sedangkan protokol pada lapisan fisika dan data ZinL
berbeda (Gambar6.2). Router merupakan perangkat pencari jalan yang
handal pada situasiinter-koneksi yang kompleks.

Router dapat melakukan segmentasi lalu lintas secara selektif.
Dalam suatu internetworking dimana terdapat banyak protokol, router dapat
memilih jenis protokol yang harus digunakan jalur yang dilaluinya.

Protokol Router
Protokol-protokol router yang banyak digunakan antara lan :
1. TCP/IP routing protocol
2. SNA routing protocol
3. OSI routing protocol
4. XNS routing protocol
5. IPX routing protocol
6. Apple Talk routing protocol

Alasan Penggunaan Router
Dengan digunakannya protokol lapisan jaringan, router memiliki
beberapa kelebihan dari bridge yang perlu dipertimbangkan :

1. Bridge hanya menggunakan subset dari keseluruhan topologi
    (spanning tree), sedangkan router dapat menggunakan jalur terbaik yang
    memang secara fisik berada antara alamat sumber dan tujuan.
2. Mudah disesuaikan bila ada perubahan topologi keseluruhan jaringan.
3. Besar keseluruhan jaringan tidak terbatas.
4.  Bridge menolak paket yang terlalu besar untuk diteruskan, sedangkan
     router tidak.
5. Kesibukan suatu sub jaringan tidak mempengaruhi keseluruhan
    jaringan.

Cara kerja Router dan Contoh Kasus
Suatu sistem dengan router menggunakan internet protocol (IP) pada
setiap router dan host masing-masing jaringan. Protocol ini digunakan
untuk membungkus data yang dikirimkan. Contoh proses pengiriman data
yang dibungkus dengan protocol IP dapat dilihat pada gambar berikut


Ada empat jenis hubungan stasiun relatif terhadap router , yaitu :

1. Stasiun terhubung pada jaringan yang tersambung langsung pada
    router.Pada gambar diatas, semua stasiun berawalan SO berada pada
    jaringan yang tersambung langsung dengan router R1.

2. Stasiun berada pada jaringan yang tersambung router yang
    tersambung langsung dengan router aktif. Router tersambung ini
    disebut router tetangga. Pada contoh diatas, misalnya router aktif
    adalah R1, maka R2 dan R4 merupakan router tetangga, dan semua
    stasiun berawalan S1 disebut berjarak satu lompatan (one hop) dari R1.

3. Stasiun berada pada jaringan yang tersambung pada router yang
    bukan tetangga router aktif. Stasiun tujuan yang memenuhi keadaan
    ini disebut berjarak banyak lompatan (multiple hop) dari router aktif.
    Pada contoh, bila router aktif adalah R1, semua stasiun yang
    berawalan S2, masuk pada kategori ini. Statiun berawalan S2 berjarak
    dia lompatan dari R1.

4. Router tidak mengenali alamat yang tertera pada protokol IP datagram.

Bila suatu router mendapat datagram untuk diteruskan pada stasiun,
maka proses pengiriman datagram akan dilakukan sesuai letak stasiun
relatif terhadap router, yang dapadt dijelaskan sebagai berikut.
1. Pada kondisi hubungan stasiun relatif router yang pertama, datagram
    dibungkus protokol sesuai LAN tujuan dengan alamat stasiun tujuan.
2. Pada kondisi hubungan stasiun relatif router yang kedua dan ketiga,
    datagram juga dibungkus protokol LAN berikutnya, tetapi dengan
    alamat router berikutnya.
3. Pada kondisi hubungan stasiun relatif router yang keempat, pesan
    kesalahan dikirimkan kepada stasiun pengirim data.

Proses pengiriman data dari stasiun SOI pada LAN A ke beberapa
stasiun lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Modul pengelola IP pada stasiun SOI membangun datagram dengan
    alamat jaringan global dan mengenali bahwa alamat tersebut terletak
    pada LAN lain. Bentuk bungkusan datagram ini dapat dilihat pada
    gambar berikut ini
Datagram IP dikirimkan kepada router R1 dengan ddibungkus
protokol jaringan yang sesuai dengan LAN A. Lambang HA (R1)
maksudnya adalah header protokol untuk LAN A yang berisi alamat
R1 dan T-A adalah trailler. Perlu diperhatikan bahwa protookol ini
adalah protokol lapisan dibawah jaringan (lapisan ketiga). Bentuk
bungkusnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini
2. Router R1 menerima kiriman dan membuka kembali bungkusan
    protokol LAN A tadi, sehingga diperoleh datagram asli.
3. Berdasarkan protokol IP paket tersebut, router R1 harus
    menentukan apa yang harus dilakukan. Bila stasiun tujuan
    tersambung langsung, misalnya SO4 pada LAN B, maka bentuk
    bungkusan yang dikirim kepada LAN B dapat dilihat gambardibawah ini
 4. Bila stasiun tujuan berjarak satu lompatan, misalnya stasiun S11
     pada LAN C, maka bentuk bungkusan yang dikirim pada LAN B
     ditujukan untuk router yang sesuai, seperti pada gambar di bawah ini
5. Bila stasiun tujuan berjarak satu lompatan, misalnya stasiun S21
    pada LAN E, maka R1 harus menentukan, lewat router mana jarak
    yang ditempuh lebih dekat yaitu dalam satu lompatan. Pada contoh
    diatas, jarak untuk menjangkau stasiun tujuan bila melewati R2
    maupun R4 adalah sama.

6. Sebelum data sebenarnya disalurkan pada jaringan tujuan, router
    dapat saja membagi ukuran paket untuk menyesuaikan dengan
    batasan ukuran paket pada jaringan tujuan. Masing-masing bagian
    ini menjadi satu datagram IP terpisah, kemudian data ini diantrikan
    untuk di salurkan.

Keseluruhan proses diatas berlangsung terus sehingga semua data
selesai dikirimkan. Kerja pencarian jalan ini pada umumnya dilakukan
dengan membat sebuat table pencarian jalan untuk setiap router dan
stasiun, yang berisi informasi mengenai semua kemungkinan jaringan
tujuan dan router diantaranya.


sekian penjelasan saya tentang ROUTER, wassalamuallaikum wr  wb

Comments

Popular posts from this blog

Os linux asli indonesia yang masih aktif

Mengatasi error pada phpmyadmin ( #1698 - Access denied for user 'root'@'localhost' )

Mengatasi masalah tidak bisa menginstal bind9 di server