tentang distro
assalamuallaikum wr wb, kali ini saya akan memposting tentang distro
Distro (distribusi) Linux adalah sistem operasi utuh berbasiskan Linux dengan
aplikasi-aplikasi tambahan yang dipaketkan dengan tujuan tertentu. Pengertian distro Linux itu sistem operasi siap pakai seperti Windows XP. Istilah distro di sini bukanlah distro pakaian. Distro pakaian berarti tempat jual-beli pakaian sedangkan distro Linux adalah sistem operasi. Ini adalah artikel perkenalan distro Linux untuk pemula dan yang baru migrasi dari Windows. Untuk selanjutnya, distro Linux sering disebut distro saja. Bagaimana distro Linux itu?
Distro ya sistem operasi. Bedanya dengan sistem operasi seperti Windows, ia bebas dibentuk sesuai keinginan pengembangnya. Distro pada umumnya dibuat untuk tujuan penggunaan biasa. Ada juga distro untuk keperluan hacking, server, superkomputer, mainframe, robot, hape, Playstation 3, dan sebagainya sesuai keperluan pengembangnya.
Sesuai namanya, distro selalu didistribusikan kepada orang lain.
Distro pada umumnya didistribusikan/diberikan secara gratis dalam format ISO yang 26bisa langsung diinstal dari CD. ISO dibakar lalu dijalankan pada komputer. Berikut ini ciri-ciri istimewa distro Linux untuk membantu kita memahami.
1 Live CD
Ada 2 jenis instaler distro, alternate dan Live CD. Alternate itu CD distro yang
bisa diinstal ke komputer sedangkan Live CD itu CD distro yang bisa diinstal
dan dijajal tanpa instal. Alternate kira-kira sama dengan CD Windows yang
ketika dimasukkan bisa langsung diinstal. Sedangkan Live CD permisalannya
Anda masukkan CD Windows namun meski tidak diinstal, Anda bisa menjajal
Windows itu dengan kemampuan sama seperti setelah diinstal. Biasanya
pengembang menyediakan instaler alternate sekaligus live cd untuk distro
mereka.
2 Memiliki tujuan tertentu
Misalnya distro Linux untuk keperluan hacking semisal Backtrack atau server
seperti Ubuntu Server. Tujuan ini biasanya tersurat di namanya semisal IGOS
Nusantara yang memang dibuat untuk mendukung gerakan Indonesia Goes
Open Source atau slogan semisal from freedom came elegance. Ini dikarenakan
sifat Linux dan FOSS yang terbuka sehingga siapa pun berhak membuat
distronya sendiri.
3 Punya repositori sendiri
Distro beda dengan remasteran. Kalau remasteran, ia menggunakan repositori
sistem operasi induknya. Distro memiliki repositori sendiri bukan memakai
repositori distro induknya. Repositori itu server berisi puluhan ribu aplikasi siap
instal untuk distro Linux. Bisa dibayangkan, jika Anda bisa menginstal semua
aplikasi Windows (entah komersial entah gratisan) dari satu server ke komputer
Anda, tinggal cawang mana aplikasi yang diinginkan lalu otomatis terinstal,
itulah repositori.
4 Punya nama
Memang semua sistem operasi punya nama namun distro Linux punya keunikan
dengan nama mereka. Nama distro biasanya sesuai tujuan (misalnya Musix) atau
sesuatu yang unik seperti Debian yang merupakan gabungan Debra dan Ian.
Selain nama distro, juga ada nama rilis. Distro seperti Ubuntu memiliki standar
penamaan rilis unik: dua kata, kata sifat + nama binatang, berurutan A-Z, untuk
tiap rilis. Di samping itu nomor rilisnya melambangkan tahun mulai 2000 diikuti
nomor bulan (berarti 8.04 dirilis tahun 2008 bulan April). Ubuntu punya Hardy
Heron (8.04), Intrepid Ibex (8.10), Jaunty Jackalope (9.04), Karmic Koala
(9.10), Lucid Lynx (10.04), Maverick Meerkat (10.10), Natty Narwhal (11.04),
lalu Oneiric Ocelot (11.10). Distro lain memiliki standar penamaan berbeda
seperti Fedora yang punya nama rilis Sulphur (9), Cambridge (10), Leonidas
(11), Constantine (12), Goddard (13), Laughlin (14), Lovelock (15), dan lain-
lain. Mirip seperti Windows yang punya nama rilis XP, Vista, dan Seven dengan
versi Home sampai Ultimate (namun tidak sama).
275 Punya Manajer Paket
Hampir setiap distribusi Linux memiliki manajer paket (package manager)
sendiri. Ada yang memakai manajer paket distro induk dan ada yang bikin
inovasi.
• Debian punya APT (Advanced Package Manager) sebagai back-end dan
Synaptic Package Manager sebagai front-end.
• Ubuntu sama dengan Debian namun berinovasi dengan Ubuntu Software
Center.
• RHEL punya RPM Package Manager.
• PCLinuxOS punya APT-RPM yang merupakan gabungan teknologi dari
keanggunan APT dan kecanggihan rpm.
• Fedora punya Yum.
• OpenSUSE punya YaST.
Pengertian manajer paket adalah program yang bertugas mengelola paket
maksudnya mencarikan dependensi, mengunduh, menginstal, memperbaiki
kerusakan, dan mengunistal program (Linux biasa menyebutnya paket).
Biasanya ada program manajer paket back-end dan front-end. Sebenarnya
semua distro bisa instal aplikasi cukup dengan back-end. Backend
digunakan dengan mengetik perintah-perintah di shell. Front-end membuat
pengguna cukup cari cawang instal program yang diinginkan. Otomatis
instalasi dikerjakan oleh manajer paket. Contohnya APT yang jadi back-
end, maka kita memerintah dengan aptget install namapaket maka program
langsung diinstalkan. Namun dengan frontend Synaptic Package Manager,
maka kita cukup cari cawang instal dan program siap di menu. Front-end
adalah GUI bagi back-end, yang menyediakan tampilan siap klik agar
penggunaan jadi mudah. Tanpa front-end, pengguna harus pakai shell untuk
menginstal.
286 i386 dan amd 64
Distro pada umumnya disediakan untuk arsitektur prosesor 32 bit dan 64 bit.
Maksudnya, distro disediakan untuk prosesor yang sesuai. Kalau Anda pakai
komputer dengan ram <= 4 GB, maka Anda dipastikan pakai 32 bit. Kalau ram
Anda > 4 GB, maka pastilah Anda pakai sistem 64 bit. Distro Linux biasa
menyebut sistem 32 bit sebagai i386 (atau x86) dan sistem 64 bit sebagai amd64.
Nama amd64 bukan berarti hanya untuk prosesor AMD saja, tetapi untuk semua
prosesor dengan arsitektur 64 bit.
Biasanya informasi i386 dan amd64 terdapat
pada nama berkasnya semisal:
blankon-pattimura-cdlive-i386.iso blankon-pattimura-cdlive-amd64.iso [1]
7 Punya aplikasi-aplikasi siap pakai
Distro seperti halnya Windows, dalam satu CD/DVD sudah menyediakan
aplikasi-aplikasi tertentu. Ada distro yang lengkap berisi office suite, pemutar
multimedia, editor video, editor gambar bitmap dan vektor, peramban web, klien
email, download manager, dsb. seperti Pinguy atau Ubuntu Ultimate. Ada yang
khusus pemrograman seperti Onebase yang berisi perangkat lunak untuk
pemrograman yaitu Eclipse, Anjuta, gcc, dsb. Ada distro khusus pendidikan
seperti Edubuntu yang berisi banyak aplikasi pendidikan. Ini semua terserah
tujuannya mau dipakai untuk pengguna yang suka serbaada (all-in-one) atau
pengguna yang kerjanya khusus (special).
Skema penjelasan distro Linux
Supaya lebih jelas, berikut ini ada skema isi suatu distro.
Kernel + GNU + aplikasi + repositori (eksternal) = distro
1. Kernel = Linux = inti sistem operasi yang mengurusi hal ruwet semacam HAL
dan driver.
2. GNU = aplikasi-aplikasi GNU yang menjadi dasar untuk pemakaian level
akhir.
3. Aplikasi = aplikasi yang bisa dipakai untuk kerja semisal OpenOffice atau
VLC.
294. Repositori = server di internet yang menampung semua program Linux untuk
distro tersebut.
Adanya kepemilikan server repositori sendiri membedakan distro dari hasil
remaster. Maksud repositori sendiri adalah repositori berisi program yang
hanya bisa diinstal untuk distro itu sendiri.
Aplikasi dalam suatu distro biasanya aplikasi yang berlisensi GNU GPL dan
lisensi lain yang sifatnya open source. Biasanya distro tidak menyertakan
freeware (lisensi EULA) atau aplikasi berbayar karena bisa terjadi
pelanggaran lisensi jika didistribusikan. Distro yang menyertakan aplikasi
nonfree/nonopen source menyeleksi ketat aplikasi mana yang lisensinya
longgar agar tidak terjadi tuntutan hukum setelah distro disebarluaskan.
Aplikasi nonfree yang disertakan dalam distro umumnya dari golongan
gratis-tidak boleh dimodifikasi-namun bebas disebarluaskan-tanpa menarik
keuntungan uang.
Distro-distro Linux
Tidak lengkap membicarakan distro tanpa melihat distro itu sendiri. Ada banyak sekali
distro Linux di dunia. Sampai artikel ini ditulis (18 Agustus 2011) ada sekitar 300 distro
Linux di seluruh dunia [2]. Ini bukan daftar lengkap distro dari
Comments